Hmmm dah balik lagi nyampe rumah setelah tahun baruan di Medan... Waktu masih d Medan peluang nonton bioskop akhirnya ada, secara d sidimpuan bioskop sudah tinggal sejarah.. :) Akhirnya bisa juga nonton film Habibie dan Ainun...
Filmnya dimulai dari Habibie dan Ainin masih SMA. Disitu Habibie dipanggil Rudy... Dari awal nonton gag berhenti2 megang tisu dan nyedot hidung.. Bukan karena kisahnya yang sedih tapi pilek hehehe..
Filmnya cukup baguslah menurut ku.. Si Reza berhasil meranin pak Habibie sedemikian rupa.. Sedangkan BCL gag tau kenapa ku ngerasa kurang aza.. terlalu dingin menurutku. mungkin karena dia gag sempat jumpa ya, beda dengan Reza..
Sebelumnya sempat juga search di website tentang kisah mereka dan nemu puisi/ surat terakhir Pak Habibie untuk Bu Ainun.. Wuih... isinya bikin nangis dan terharu banget...
Klo masih ada yg belum tau berikut kutipannya
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu,
bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti,dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja,
Filmnya dimulai dari Habibie dan Ainin masih SMA. Disitu Habibie dipanggil Rudy... Dari awal nonton gag berhenti2 megang tisu dan nyedot hidung.. Bukan karena kisahnya yang sedih tapi pilek hehehe..
Filmnya cukup baguslah menurut ku.. Si Reza berhasil meranin pak Habibie sedemikian rupa.. Sedangkan BCL gag tau kenapa ku ngerasa kurang aza.. terlalu dingin menurutku. mungkin karena dia gag sempat jumpa ya, beda dengan Reza..
Sebelumnya sempat juga search di website tentang kisah mereka dan nemu puisi/ surat terakhir Pak Habibie untuk Bu Ainun.. Wuih... isinya bikin nangis dan terharu banget...
Klo masih ada yg belum tau berikut kutipannya
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu,
bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti,dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja,
lalu rasanya mampu membuatku
menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku
serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang
berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam
perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit
manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau
disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku
kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal
memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga
aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti
ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....
0 komentar:
Posting Komentar